Lagi liat liat video aiko waktu masih 2 atau 3 tahun. Ternyata dia bilang ayahnya mirip artis, siapakah dia????

Appakooo anaknya saja bilng mirip.. 🙊🙊🙊🙊 – with Nn”

View on Path

*Energizer Dhuha #132*
*Nikmat yg Berkah Adalah Nikmat yg Makin Mendekatkan Kita Pada Allah Swt*

_Ibnu Qoyyim ditanya, “Jika seorang hamba dikaruniai sebuah nikmat, lantas bagaimana kita bisa tahu jika nikmat adalah berkah atau justeru sebaliknya adalah fitnah?_
_Lalu Ibnu Qoyyim menjawab, jika dengan nikmat itu dirimu semakin dekat dengan Allah, maka yakinlah bahwa ia nikmat yg sesungguhnya. Namun jika dengannya engkau justeru jauh dariNya, yakinlah bahwa sesungguhnya itu adalah fitnah._

Astaghfirullahal azhim…
Allahumma sholli ‘ala Muhammad…

Ya Allah, dengan waktu dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan penjagaan-Mu,
apabila rezeki kami berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah pada kami apa yg Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yg soleh”.

Aamiin Allahumma Aamiin

*_Selamatkan Indonesia Kita dengan Syariah & Khilafah_*
*_Syariah & Khilafah Wujudkan Islam Rahmatan lil ‘Alamin_*
*#Cukuplah Islam Untuk Mengatur Seluruh Kehidupan Kita* – with Nn”

View on Path

#JalanMenujuQanaah

>> Memikirkan Ayat-ayat al-Qur’an yang Agung.

Terutama sekali ayat-ayat yang berkenaan dengan masalah rizki dan bekerja (usaha). ‘Amir bin Abdi Qais pernah berkata, “Empat ayat di dalam Kitabullah apabila aku membacanya di sore hari maka aku tidak peduli atas apa yang terjadi padaku di sore itu, dan apabila aku membacanya di pagi hari maka aku tidak peduli dengan apa aku akan berpagi-pagi, (yaitu):

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat,maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathiir:2)

“Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.” (QS.Yunus:107)

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Huud:6)

“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. ath-Thalaq:7)
——————
Like & Share
JOIN US
BBM : 542B0443
Instagram : MUSTANIR.INFO
Page: Mustanir Media Muslim Cerdas
atau kunjungi http://www.mustanir.com – with Nn”

View on Path

Bikin 4 jenis kue sehari, InsyaAllah bisa. Masak 3 kali sehari di selingi cemilan 2 kali juga insyaAllah bisa. Tapi ketika suami minta dibikinin ayam kecap seperti buatan mama mertua, di situ saya merasa sedih ……

Sudah coba berkali-kali, tpi selalu gagal 😭😭😭😭😭

#akukudupiye – with Nn”

View on Path

Ada sebagian orang tua, manakala dinasehati tentang tarbiyah anak, justru melakukan sanggahan. orang tua ini mengatakan bahwa kebaikan ada di tangan Allah, atau hidayah terletak di tangan-Nya. Memang benar hidayah berada di tangan Allah, sebagaimana firman ta’ala, artinya,

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (QS. Al-Qashash: 56)

Namun yang perlu diperhatikan, faktor yang menjadi penyebab adanya kebaikan dan hidayah ialah karena peran orang tua. Apabila para orang tua telah berperan secara maksimal dan telah menunaikan kewajibannya dalam tarbiyah, maka hidayah berada di tangan Allah subhanahu wata’ala. sedangkan jika orang tua lalai dan mengabaikan tarbiyah, maka Allah subhanahu wata’ala akan memberikan balasan dengan kedurhakaan dan keburukan kapada anak. Ingatlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menyebabkan anak menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. al-Bukhari)

Di sinilah kita harus memahami secara benar, betapa besar peran orang tua terhadap anak. orang tua memiliki tanggung jawab membentuk keimanan dan karakter anak. Dari orang tua itulah akan terwujud sosok kepribadian seorang anak.

Akhirnya, marilah kita menjaga fitrah anak-anak kita. Yaitu fitrah di atas kebenaran dan kabaikan. Karena semua yang kita lakukan atas diri anak, akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah subhanahu wata’ala.

—————- – with Nn”

View on Path

Mebe andria, nahina mamano, nahina pembelano. Fainto nanaotee 😫😫😫 – with Asry, Isar asry, and Nn”

View on Path

AKHLAK.

Akhlak mulia adalah bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam. Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Kemuliaan seseorang ada pada agamanya, kehormatannya ada pada akalnya dan keagungannya ada pada akhlaknya.” (HR Ahmad, al-Hakim dan ath-Thabrani).

Bahkan membentuk dan menyempurnakan akhlak mulia adalah salah satu misi utama Rasulullah SAW diutus ke dunia. Rasulullah SAW sendiri yang menyatakan demikian, sebagaimana dinyatakan oleh Abu Hurairah ra, “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Karena itu, wajar jika akhlak mulia adalah salah satu yang disukai Allah SWT. Sebaliknya, akhlak yang buruk adalah perkara yang dibenci Allah SWT. Dalam hal ini, Amir bin Said bin Abi Waqash ra dari bapaknya berkata, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Mahamulia yang menyukai kemuliaan; Allah itu Mahamurah yang mencintai kemurahan dan kemuliaan akhlak serta membenci keburukan akhlak.” (HR al-Hakim dan al-Baihaqi).

Inilah pula yang menjadi alasan Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT agar menunjukkan kepada beliau akhlak mulia. Demikianlah sebagaimana kata Ali bin Abi Thalib ra. bahwa Rasulullah saw. pernah memohon dalam salah satu doanya, “Ya Allah, tunjukilah aku pada akhlak yang paling mulia, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menunjuki aku pada akhlak yang paling mulia kecuali Engkau, dan palingkanlah aku dari akhlak yang buruk, dan tidak ada yang bisa menghindarkan aku dari akhlak yang buruk kecuali Engkau.” – with Nn”

View on Path

AKHLAK.

Akhlak mulia adalah bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam. Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Kemuliaan seseorang ada pada agamanya, kehormatannya ada pada akalnya dan keagungannya ada pada akhlaknya.” (HR Ahmad, al-Hakim dan ath-Thabrani).

Bahkan membentuk dan menyempurnakan akhlak mulia adalah salah satu misi utama Rasulullah SAW diutus ke dunia. Rasulullah SAW sendiri yang menyatakan demikian, sebagaimana dinyatakan oleh Abu Hurairah ra, “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Karena itu, wajar jika akhlak mulia adalah salah satu yang disukai Allah SWT. Sebaliknya, akhlak yang buruk adalah perkara yang dibenci Allah SWT. Dalam hal ini, Amir bin Said bin Abi Waqash ra dari bapaknya berkata, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Mahamulia yang menyukai kemuliaan; Allah itu Mahamurah yang mencintai kemurahan dan kemuliaan akhlak serta membenci keburukan akhlak.” (HR al-Hakim dan al-Baihaqi).

Inilah pula yang menjadi alasan Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT agar menunjukkan kepada beliau akhlak mulia. Demikianlah sebagaimana kata Ali bin Abi Thalib ra. bahwa Rasulullah saw. pernah memohon dalam salah satu doanya, “Ya Allah, tunjukilah aku pada akhlak yang paling mulia, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menunjuki aku pada akhlak yang paling mulia kecuali Engkau, dan palingkanlah aku dari akhlak yang buruk, dan tidak ada yang bisa menghindarkan aku dari akhlak yang buruk kecuali Engkau.” (HR Ahmad).

View on Path

JANGAN KHAWATIRKAN REZEKIMU

Janganlah khawatirkan rezekimu, karena Allah sudah menjaminnya untuk semua yg hidup.

Tapi khawatirkan amalanmu, karena Allah tidak menjamin Anda masuk surga.

Simaklah dg seksama uraian indah Ibnul Qayyim –rahimahullah– berikut ini:

“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.

Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti -dengan rahmatNya- membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.

Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.

Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah –subhanahu– membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yg berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.

Dan begitulah Rabb –subhanahu-, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhal dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga”.

Sumber : muslim.or.id

~~~~~~~~~~~~~

Kalo pesen musyrif saya, rezki itu pasti, namun kerja itu ibadah. Maka pastikan kerjaan kita halal 🙂 – with Nn”

View on Path